TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA — Seorang ibu rumah tangga berinisial WPS asal Wonogiri, Jawa Tengah, tewas bunuh diri dengan cara menggantung dirinya di plafon rumah. Seorang ibu rumah tangga berinisial WPS asal Wonogiri, Jawa Tengah, tewas bunuh diri dengan cara menggantung dirinya di plafon rumah. SuaraBogor.id – Pemuda berinisial AJ ditemukan meninggal dalam keadaan gantung diri di kontrakannya yang bontang beralamat di Kampung Cikempong, Kelurahan Pakansari, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Mendapat informasi itu, polisi pun langsung bergegas mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan. Kapolres PPU Muhammad Dharma Nugraha melalui Kasat Reskrim Polres PPU Iptu Dian Kusnawan mengatakan, kakek Sirajuddin pertama kali ditemukan dalam kedaan tidak bernyawa oleh warga bernama Toyon.
Adapun serah terima pekerjaan atau provisional hand-over jembatan gantung Makammu II telah dilakukan sejak September 2021. “Alhamdulillah, jembatan gantung sudah selesai 100 persen dan dapat difungsikan untuk lalu lintas manusia dan barang,” jelas Insal. AJ akhiri hidup dengan gantung diri, diketahui temannya sendiri. “Diduga disebabkan karena korban sudah tidak sanggup menghadapi masalah yang menimpanya dimana korban menulis surat sebelum melakukan gantung diri,” jelas Sarly.
Kejadian yang sempat menghebohkan warga sekitar Selatpanjang tersebut terjadi sekitar pukul 15.35 Wib dan langsung ditangani oleh Polsek Tebing Tinggi dengan dibantu keluarga dan pihak lainnya. Dia sempat bertegur sapa dengan korban, sekitar pukul 10.00 Wita, di gang tempat tinggal korban ditemukan. Dia lalu mendekat ke rumah dan mendapati Ms sudah tewas dalam kondisi gantung diri. Jenazah pegawai kafe gantung diri pertama kali ditemukan oleh Muhammad Hidayat, tetangga korban sekira pukul 12.10 Wita.
Memberitahukan kondisi suaminya yang meninggal dalam posisi tergantung di area teras depan rumahnya. Menurut dia, dari keterangan saksi-saksi, sebelum ditemukan tewas, korban sempat ribut dengan suaminya. Diduga hal itu penyebab korban nekat menghabisi nyawanya dengan cara gantung diri. Kasi Humas Polres Blitar Kota Iptu Ahmad Rokhan mengatakan, polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa sejumlah saksi. Hasilnya, pada tubuh korban tidak ditemukan tanda bekas kekerasan. Setelah mendapatkan laporan, polisi mengevakuasi jasad korban ke RSUD Agoesdjam Ketapang untuk dilakukan otopsi.
“Seharusnya napi yang akhirnya gantung diri itu sudah mendapatkan pembebasan bersyarat, namun karena kembali melakukan tindak pidana hukumannya diakumulasikan atau ditambah,” kata dia lagi. “Paryono ditemukan gantung diri oleh petugas kebersihan sekitar pukul 02.30 WIB di ruang isolasi,” kata Kabid Pembinaan Napi Lapas Rajabasa Giyono, Senin (16/1). Seharusnya napi yang akhirnya gantung diri itu sudah mendapatkan pembebasan bersyarat, namun karena kembali melakukan tindak pidana hukumannya diakumulasikan atau ditambah, kata dia lagi.
Seorang ibu rumah tangga berinisial DRY diduga mengakhiri hidupnya dengan gantung diri usai membunuh dua anaknya. Gara- gara diputusin pacar, seorang pelajar SMA di Karawang nekat gantung diri hingga tewas. Pengungkapan kasus kematian FTY siswi SMA Negeri 01 Srengat Kabupaten Blitar yang ditemukan tewas gantung diri di depan ruang kelas mendapat titik terang. Kondisi depan rumah pria yang ditemukan tewas gantung diri di Tanjung Laut Indah, Bontang Selatan. Informasi di lapangan, kematian tragis korban Ketut Doblet Antara pertama kali diketahui putranya sendiri, I Gede Eka Saputra, 27. Saat ditemukan menggantung sore itu, korban masih sebetulnya bernapas, namun tersendat-sendat.
Tidak ditemukan adanya bekas penganiayaan, dari ciri-ciri yang ditemukan di tubuhnya, F meninggal murni bunuh diri. Tak berselang lama, warga bersama-sama melakukan pencarian bersama ke area pegunungan di seputaran goa Selarong. Pencarian dilakukan mengunakan senter karena hari sudah mulai gelap. Setelah melakukan pencarian, F berhasil ditemukan sekira pukul 18.30 WIB. F lantas menitipkan sepeda motornya di rumah salah warga setempat.
Dikatakannya, dari hasil visum luar, korban dinyatakan murni tewas bunuh diri. Saat ini jenazah berada di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar untuk menjalani visum. Hingga hari ini polisi masih bekerja keras mengungkap motif terjadinya peristiwa dugaan gantung diri tersebut.
“Untuk penyebab atau motifnya masih dalam penyelidikan,” Yusuf. Korbannya warga kami, untuk penemuan awal kalau informasi yang saya dapat itu adik korban,” katanya. Petugas bersama warga yang berada di tempat kejadian langsung melakukan evakuasi dengan cara diturunkan dari ketinggian 4 meter. Kapolsek Jayapura Selatan AKP Hendrik Seru mengatakan, penemuan korban dugaan bunuh diri berawal saat saksi Niuny Minggu dan Yustina Maria Maitindom ke tempat kos korban ingin meminjam motor.
Setelah memastikan bahawa Encik De Fonseka berada dalam keadaan baik, temannya tertidur. Encik De Fonseka berasa bimbang jika ibu bapanya akan berasa marah dan prihatin jika pengajiannya terjejas. Namun, temannya memberitahu beliau bahawa ia mungkin tidak serius kerana mereka berdua menaiki penerbangan yang sama ke Singapura.
Adapun ia gantung diri di suatu pohon durian dekat dengan rumah. Nuratni terlihat gantung diri dengan menggunakan tali plastik/nilon berwarna biru dengan panjang kurang lebih 3 meter seperti dilansir laman resmi Polres Buleleng, Bali. Polisi Bumi Panji Sakti sempat melakukan penyelidikan awal dengan memaparkan kronologis temuan Nuratni yang sudah tak bernyawa lagi. Aksi AY alias Dower keterlaluan karena nyamar menjadi debt collector.
“Dari hasil pemeriksaan disimpulkan bahwa korban meninggal dunia akibat leher tercekik setagen. Di tubuh korban tidak ditemukan bekas kekerasan atau penganiayaan. Diduga korban bunuh diri dengan cara gantung diri,” kata Suwondo mewakili Kapolres Wonogiri, AKBP Dydit Dwi Susanto. Tidak lama kemudian korban ditemukan tergantung di pohon sawo di belakang rumah Supriyono.
Menurut penuturan pihak keluarga, korban diduga stres karena memiliki riwayat sakit perut menahun dan tidak kunjung sembuh. Untuk merekam aksi tersebut, HP korban di sandarkan ke bantal di atas kasurnya. Kemudian, korban melakukan aksinya pas di belakang pintu kamar dengan sehelai kain diduga selendang. Petugas inafis Polresta Palangkaraya yang datang ke lokasi langsung melakukan olah TKP dan menurunkan jasad korban dibantu sejumlah relawan dengan memotong tali yang masih mengikat leher korban. Korban ditemukan pertama kali oleh kakak sepupunya sendiri yang akan bertamu ke rumah kos yang selama ini di tempati korban seorang diri.
Ditanya apakah korban bunuh diri terkait tugas akhir untuk meraih gelar sarjana, Kasatreskrim membantahnya. “ Kita akan lakukan evaluasi dan koordinasi dengan tim inafis, tetap kita periksa apakah ada kemungkinan penyebab lainnya dari kematian GR. Kalau tidak maka pihak keluarga akan diminta membuat surat penyataan menerima peristiwa ini,” tambahnya. “ Kita turunkan 3 orang tim inafis untuk mengumpulkan fakta – fakta dari kejadian ini. “Setelah dilakukan pemeriksaan, jenazah korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Keluarga tidak menghendaki untuk dilakukan autopsi dan menerima kematian korban,” pungkasnya.
Korban dr Dayu Tri Wedari berpulang buat selamanya dengan meninggalkan suami tercinta dan dua anak perempuan yang masing-masing baru berusia 3 tahun dan 1 tahun. Sedangkan Kanit Reskrim Polsek Denpasar Barat, Iptu Aji Yoga Sekar, belum bersedia memberikan keterangan pers terkait dokter yang ditemukan tewas ulahpati dengan cara gantung diri di kamar hotel ini. Mohon waktu,” elak Iptu Yoga Sekar saat dikonfirmasi NusaBali scara terpisah, Selasa sore. Korban ditemukan keluarganya mengantung di dalam kamar di rumah orang tuannya yang terletak di Desa Wonoploso, Kecamatan Gondang, kabupaten setempat. Kejadian tersebut diketahui saat kakak ipar korban hedak membangunkan korban. TRIBUNNEWS.COM, BANJARBARU – Seorang gadis remajaditemukan tewas gantung diri.
Mendapati Cristian gantung diri, Dedy langsung mmberitahu Iis dan diteruskan melapor ke Polsek Dukuh Pakis. “Korban saat ditemukan menggantung, tubuhnya sudah membusuk dan diperkirakan sudah empat hari lalu,” ungkap Iis. Sementara itu, Distrik Sekolah Davis mengatakan kepada outlet lokal bahwa mereka menanggapi semua insiden dan laporan intimidasi dengan serius. Gregory mengatakan sekolah itu “dikenal” mengabaikan intimidasi dan klaim rasisme. Dia mengatakan tuduhan bahwa Izzy disebut n-word bahkan diabaikan. “Izzy adalah anak yang cantik. Dia menikmati taman bermain dan berkumpul dengan keluarga. Dia dekat dengan lima saudara kandungnya,” ujarnya.
Namun, perbuatan Encik De Fonseka terbongkar apabila beliau terkunci di luar bilik hotel dan kakitangan hotel memeriksa rakaman kamera litar tertutup. Beliau cuba meminta kakitangan hotel itu supaya tidak melaporkan perkara itu, namun diberitahu bahawa ia adalah protokol untuk berbuat demikian. Menurut temannya, Encik De Fonseka seringkali akan keluar bilik hotelnya untuk masuk ke bilik beliau, dengan meninggalkan pintu bilik hotel terbuka menggunakan penyangkut baju.